Translate

RESENSI BUKU "Pemikiran Politik Islam Indonesia (Pertautan Negara, Khilafah, Masyarakat Madani dan Demokrasi)"


  

 Penulis          : Syarifuddin Jurdi

   Penerbit         : Pustaka Pelajar

   Tahun terbit    : 2008

    Presensi        : Muhammad Hasan Suryawan

Isu mengenai konsepsi antara ideologi sebuah negara dan sistem pemerintahan yang ada di dalamnya menjadi bahan diskusi yang selalu hangat untuk dikaji. Tarik menarik kepentingan antara ideologi politik dalam presfektif islam dengan ideologi politik yang berdasarkan hasil kajian keilmuan sosial —dalam teori-teori barat— umumnya terjadi pada negara dengan mayoritas penganut muslim, misalnya saja di Indonesia. Tentu dengan keragaman yang dimilikinya, Indonesia tidak hanya memiliki perbedaan warganya dalam hal keyakinan (agama) namun juga terdiri dari berbagai suku, ras, etnis, sosial maupun budaya. Oleh karenanya, para pendirinya telah memberikan fondasi ideologi bagi negara Indonesia dengan sistem pemerintahan demokrasi yang berideologi pada Pancasila.

PERJUANGAN HAK GURU PENDIDIKAN AGAMA DAN DISORIENTASI TUJUAN PENDIDIKAN KITA

Oleh

Muhamamd Hasan Suryawan

Dunia pendidikan dalam prosesnya memang terus mengalami dinamisasi dan pembaharuan-pembaharuan dalam rangka merespon perubahan zaman. Pembaharuan ini dimulai dari perubahan (perkembangan) paradigma kurikulum, tentunya diikuti perubahan kebijakan-kebijakan dibawahnya. Seperti pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) serta kebijakan lainnya sebagai buah dari perubahan dan penyempurnaan kurikulum 2013. Ini merupakan contoh kecil dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem pendidikan kita. Asumsi dasar dari setiap perubahan dari sebuah sistem pendidikan ialah merupakan langkah untuk mengevaluasi, menyempurnakan dan memperbaiki sistem pendidikan agar menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Jika memang demikian, pertanyaannya kemudian apakah perubahan sistem pendidikan kita memiliki landasan filosofis yang melatarbelakangi dinamika dan perubahan yang terjadi?. Jika ada, Seperti apa landasan filosofis dari sistem pendidikan kita?.

NADIEM MAKARIM DAN GERBRAKANNYA



Oleh Muh Hasan Suryawan

Kurikulum dalam realitanya terus mengalami peruabahan dari waktu ke waktu. Perubahan itu merupakan bentuk perkembangannya terhadap perkembangan zaman. Atau peruabahan itu menandai adanya penyempurnaan kurikulum yang sudah ada sebelumnya. Inilah pemahaman dan argumentasi akademis yang selalu diajarkan dibangku perkulihan. Sekeras apapun pro kontra sebuah kurikulum baru, nyatanya rasionalisasi para dosen sangat indah dan argumentatif dalam menjelaskan mengapa si kurikulum baru harus diterapkan. Bukan tanpa alasan mengapa para dosen seringkali menjustifikasi sebuah kurikulum baru, ya sepertinya mereka harus sependapat karena mereka diikutsertakan di dalam sosialisasi dan pelatihan kurikulum baru di sekolah-sekolah.

Islam: Way Of Life


Oleh: Muh. Hasan Suryawan
Saat kita mendengar kata islam, maka yang terpikirkan dalam benak kita adalah salah satu agama yang menjadi keyakinan. Pun jika memahami agama, yang terlintas dalam benak kita adalah tentang surga dan neraka. Semua agama menjanjikan kebahagiaan (surga) dan ancaman (siksa hari pembalasan). Menuju kebahagiaan dan menghindari siksaan sederhannya dapat dicapai melalui Ibadah.

Ibadah dalam islam, seringkali dihubungkan dengan ritual-ritual keagamaan yang tersimbol melalui tempat-tempat ibadah; Masjid, mushalla dan semacamnya. Sehingga definisi Ibadah kemudian dipersempit, hanya memiliki ketentuan, di waktu-waktu tertentu dan ditempat khusus (mahdoh). Sederhananya, agama sama dan tak lebih hanya berisi aturan tentang ritual-ritual.

MELAWAN PENYEMBAHAN REALITAS SIMBOL KAPITALIS

Oleh: Muh. Hasan Suryawan

Dalam tulisan ini, saya ingin menjelaskan mengenai dominasi simbolisasi dalam mempengaruhi tingkah laku manusia, terutama dalam tingkah laku sebagai konsumen. Agar lebih jelas dan mudah difahami, maka saya akan memberikan ilustrasi dari fakta sosial saat ini.

Digitalisasi dalam segala aspek kehidupan menjadi hal yang lumrah atau biasa. Misalnya lapak-lapak penjualan pakaian online yang mulai menyasar konsumen melalui media-media sosial, seperti instagram, facebook dan lainnya. Dengan kemudahan itu, diamanapun seseorang berada ia dengan mudah dapat mengakses katalog-katalog daftar pakaian yang ada. Ketika seseorang memutuskan untuk membeli, maka dominan ialah mereka akan memilih barang yang ia suka (mungkin yang sedang hits) dan bukan membeli barang yang ia butuhkan.

BACA JUGA

Islam: Way Of Life

Oleh: Muh. Hasan Suryawan Saat kita mendengar kata islam, maka yang terpikirkan dalam benak kita adalah salah satu agama yang menjadi ke...